Perlakuan Panas (Heat Treatment)
Dari sebuah
rangkuman yang ditulis oleh Avner (1974: 676) menyatakan bahwa perlakuan panas
(heat treatment) adalah: “Heating and
cooling a solid metal or alloy in such away as to obtain desired conditions or properties. Heating for the
sole purpose of hot-working is excluded from the meaning of this definition”.
Perlakuan panas adalah suatu proses pemanasan dan pendinginan logam dalam
keadaan padat untuk mengubah sifat-sifat mekaniknya. Baja dapat dikeraskan
sehingga tahan aus dan kemampuan memotong meningkat atau dapat dilunakan untuk
memudahkan proses permesinan lanjut. Melalui perlakuan panas yang tepat, tegangan dalam
dapat dihilangkan, ukuran butir dapat diperbesar atau
diperkecil. Selain itu
ketangguhan ditingkatkan atau
dapat dihasilkan suatu permukaan yang keras disekeliling inti yang
ulet.
Untuk memungkinkan perlakuan panas tepat, komposisi kimia baja harus diketahui karena perubahan komposisi kimia, khususnya karbon dapat mengakibatkan perubahan sifat-sifat fisis.
Untuk memungkinkan perlakuan panas tepat, komposisi kimia baja harus diketahui karena perubahan komposisi kimia, khususnya karbon dapat mengakibatkan perubahan sifat-sifat fisis.
Sifat
mekanik tidak hanya tergantung pada komposisi kimia suatu paduan, tetapi juga
tergantung pada strukturmikronya. Suatu paduan dengan komposisi kimia yang
samadapat memiliki strukturmikro yang berbeda, dan sifat mekaniknya akan
berbeda. Strukturmikro tergantung pada proses pengerjaan yang dialami, terutama
proses laku-panas yang diterima selama proses pengerjaan.
Proses
laku-panas adalah kombinasi dari operasi pemanasan dan pendinginan dengan
kecepatan tertentu yang dilakukan terhadap logam atau paduan dalam keadaan padat,
sebagai suatu upaya untuk memperoleh sifat-sifat tertentu. Proses laku-panas
pada dasarnya terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dengan pemanasan sampai ke
temperatur tertentu, lalu diikuti dengan penahanan selama beberapa saat, baru
kemudian dilakukan pendinginan dengan kecepatan tertentu.
Pada proses pembuatannya, komposisi
kimia yang dibutuhkan diperoleh ketika baja dalam bentuk fasa cair pada suhu
yang tinggi.
Pada saat
proses pendinginan dari suhu lelehnya, baja mulai berubah menjadi fasa padat pada
suhu 13500, pada fasa ini lah berlangsung perubahan struktur
mikro. Perubahan
struktur mikro dapat juga dilakukan dengan jalan heat treatment.
Bila
proses pendinginan dilakukan secara perlahan, maka akan dapat dicapai tiap
jenis struktur mikro yang seimbang sesuai dengan komposisi kimia dan suhu baja.
Perubahan struktur mikro pada berbagai suhu dan kadar karbon dapat dilihat pada
Diagram Fase Keseimbangan (Equilibrium Phase Diagram).
Secara
umum perlakukan panas (Heat treatment) diklasifikasikan dalam 2 jenis,
yaitu perlakuan panas Near Equilibrium (Mendekati kesetimbangan) dan Non
Equilibrium (Tidak setimbang).
1. Perlakuan
Panas Near Equilibrium
Perlakuan panas ini berfungsi untuk
melunakkan bahan dan mempersiapkan bahan logam sebagai produk 1/2 jadi agar
layak diproses berikutnya. Karena dalam proses pembuatan barang dengan tingkat
kekerasan bahannya sangat tinggi tentu akan sangat susah untuk melakukan
memprosesnya. Maka dari itu dibutuhkan suatu proses yang bisa menurunkan
tingkat kekerasan dari bahan itu sendiri. Untuk tujuan dari perlakuan
panas Near Equilibrium adalah untuk :
a.
Melunakkan
struktur Kristal
b.
Menghaluskan
butir
c.
Menghilangkan
tegangan dalam
d.
Memperbaiki machineability.
Jenis
dari perlakukan panas Near Equibrium, misalnya: Full Annealing, Stress relief Annealing, Process
annealing, Spheroidizing, Normalizing, Homogenizing.
Gambar Perlakuan panas-Diagram Fe-C
a. Homogenezing
Homogenizing adalah suatu pemanasan
pada temperatur tinggi didaerah fasa austenit (g), jauh diatas titik kritis (A3 dan Acm).
Proses ini bertujuan untuk
menghilangkan efek segregasi kimia akibat proses pembekuan lambat ingot/billet
dan untuk memperbaiki mampu pengerjaan panas (hot workability).
b.
Full
annealing
Annealing
ialah suatu proses laku panas (heat treatment) yang sering dilakukan
terhadap logam atau paduan dalam proses pembuatan suatu produk. Tahapan dari
proses Anneling ini dimulai dengan memanaskan logam (paduan) sampai temperature
tertentu, menahan pada temperature tertentu tadi selama beberapa waktu tertentu
agar tercapai perubahan yang diinginkan lalu mendinginkan logam atau paduan
tadi dengan laju pendinginan yang cukup lambat.
Jenis
Anneling itu beraneka ragam, tergantung pada jenis atau kondisi benda kerja,
temperature pemanasan, lamanya waktu penahanan, laju pendinginan (cooling
rate), dll.
Proses
Full Annealing juga berfungsi:
Ø Membulatkan sementit ‘proeutectoid”
atau karbida lainnya sehingga memperbaiki keuletan baja.
Ø Menghasilkan kekerasan/kekuatan yang
minimum sehingga mudah dilakukan deformasi pada pengerjaan dingin.
Ø Menghilangkan struktur martensit
pada baja paduan yang mungkin terbentuk akibat pendinginan relatif cepat
melewati transformasi g à a
Ø Biasanya dilakukan pada baja yang
akan dipasok kepasaran
Proses ini juga merupakan proses
perlakuan panas untuk menghasilkan perlite yang kasar (coarse pearlite) tetapi
lunak dengan pemanasan sampai austenitisasi dan didinginkan dengan dapur,
memperbaiki ukuran butir serta dalam beberapa hal juga memperbaiki
machinibility. Pada proses full annealing ini biasanya dilakukan dengan
memanaskan logam sampai keatas temperature kritis (untuk baja hypoeutectoid ,
25 Derajat hingga 50 Derajat Celcius diatas garis A3 sedang untuk baja
hypereutectoid 25 Derajat hingga 50 Derajat Celcius diatas garis A1). Kemudian dilanjutkan
dengan pendinginan yang cukup lambat (biasanya dengan dapur atau dalam bahan
yang mempunyai sifat penyekat panas yang baik). Perlu diketahui bahwa selama
pemanasan dibawah temperature kritis garis A1 maka belum terjadi perubahan
struktur mikro. Perubahan baru mulai terjadi bila temperature pemanasan
mencapai garis atau temperature A1 (butir-butir Kristal pearlite
bertransformasi menjadi austenite yang halus). Pada baja hypoeutectoid bila
pemanasan dilanjutkan ke temperature yang lebih tinggi maka butir kristalnya
mulai bertransformasi menjadi sejumlah Kristal austenite yang halus, sedang
butir Kristal austenite yang sudah ada (yang berasal dari pearlite) hampir
tidak tumbuh. Perubahan ini selesai setelah menyentuh garis A3 (temperature
kritis A3). Pada temperature ini butir kristal austenite masih halus sekali dan
tidak homogen. Dengan menaikan temperature sedikit diatas temperature kritis A3
(garis A3) dan memberI waktu penahanan (holding time) seperlunya maka
akan diperoleh austenite yang lebih homogen dengan butiran kristal yang juga
masih halus sehingga bila nantinya didinginkan dengan lambat akan menghasilkan
butir-butir Kristal ferrite dan pearlite yang halus.
Baja yang dalam proses pengerjaannya
mengalami pemanasan sampai temperature yang terlalu tinggi ataupun waktu tahan
(holding time) terlalu lama biasanya butiran kristal austenitenya akan
terlalu kasar dan bila didinginkan dengan lambat akan menghasilkan ferrit atau
pearlite yang kasar sehingga sifat mekaniknya juga kurang baik (akan lebih
getas). Untuk baja hypereutectoid, annealing merupakan
persiapan untuk proses selanjutnya dan tidak merupakan proses akhir.
c.
Normalizing
Proses ini merupakan proses
perlakuan panas yang menghasilkan perlite halus, pendinginannya dengan
menggunakan media udara, lebih keras dan kuat dari hasil anneal. Secara teknis
prosesnya hampir sama dengan annealing, yakni biasanya dilakukan dengan
memanaskan logam sampai keatas temperature kritis (untuk baja hypoeutectoid ,
50 Derajat Celcius diatas garis A3 sedang untuk baja hypereutectoid 50 Derajat
Celcius diatas garis Acm). Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan pada udara.
Pendinginan ini lebih cepat daripada pendinginan pada annealing.
Normalizing
membentuk mikrostruktur lebih halus dibandingkan full annealing meskipun
pemanasan dilakukan pada temperature yang lebih tinggi akibat laju pendinginan
lebih cepat.
d.
Spheroidizing
Merupakan process perlakuan panas
untuk menghasilkan struktur carbide berbentuk bulat (spheroid)
pada matriks ferrite. Pada proses Spheroidizing ini akan
memperbaiki machinibility pada baja paduan kadar Carbon tinggi. Secara
sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : bahwa baja hypereutectoid yang
dianneal itu mempunyai struktur yang terdiri dari pearlite yang terbungkus oleh
jaringan cemented. Adanya jaringan cemented (cemented network) ini meyebabkan
baja (hypereutectoid) ini mempunyai machinibility rendah. Untuk
memperbaikinya maka cemented network tersebut harus dihancurkan dengan
proses spheroidizing.
Spheroidizing ini dilaksanakan
dengan melakukan pemanasan sampai disekitar temperature kritis A1 bawah atau
sedikit dibawahnya dan dibiarkan pada temperature tersebut dalam waktu yang
lama (sekitar 24 jam) baru kemudian didinginkan. Karena berada pada temperature
yang tinggi dalam waktu yang lama maka cemented yang tadinya berbentuk plat
atau lempengan itu akan hancur menjadi bola-bola kecil (sphere) yang
disebut dengan spheroidite yang tersebar dalam matriks ferrite.
e.
Process
and Recrystallisation Annealing
Merupakan proses perlakuan panas
yang ditujukan untuk melunakkan dan menaikkan kembali keuletan benda kerja agar
dapat dideformasi lebih lanjut. Pada dasarnya proses Annealing dan Stress
relief Annealing itu mempunyai kesamaan yakni bahwa kedua proses tersebut
dilakukan masih dibawah garis A1 (temperature kritis A1) sehingga pada dasarnya
yang terjadi hanyalah rekristalisasi saja.
Untuk Recrystalisasi annealing :
pemanasan s/d temperatur 600 ºC dibawah temperatur kritis. Bertujuan untuk membentuk butir
poligon yang bebas tegangan dan mempunyai keuletan serta sifat konduktivitas
baik dilakukan pada baja setelah deformasi pengerjaan dingin.
f.
Stress
relief Annealing
Merupakan process perlakuan panas
untuk menghilangkan tegangan sisa akibat proses sebelumnya. Perlu diingat bahwa
baja dengan kandungan karbon dibawah 0,3% C itu tidak bisa dikeraskan dengan
membuat struktur mikronya berupa martensite. Nah, bagaimana caranya agar
kekerasannya meningkat tetapi struktur mikronya tidak martensite? Ya, dapat
dilakukanya dengan pengerjaan dingin (cold working) tetapi perlu diingat
bahwa efek dari cold working ini akan timbul yang namanya tegangan dalam
atau tegangan sisa dan untuk menghilangkan tegangan sisa ini perlu dilakukan
proses Stress relief Annealing.
Proses Stress relief Annealing pemanasan s/d dibawah temperatur kritis
550-650 ºC baja karbon dan paduan rendah, 600-750 ºC baja perkakas. Bertujuan
untuk menghilangkan tegangan sisa akibat deformasi pengerjaan dingin
2. Non Equilibrium (Tidak setimbang)
Tujuan dari perlakuan panas Non Equilibrium adalah untuk
mendapatkan kekerasan dan kekuatan yang lebih tinggi. Jenis dari perlakukan
panas Non Equibrium, misalnya:
a.
Hardening
b.
Martempering
c.
Austempering
d.
Surface Hardening
1)
Carburizing.
2)
Nitriding.
3)
Cyanidin.
4)
Flame hardening.
5)
Induction hardening.