Pernahkah anda dimasa kanak-kanak menyannyikan lagu dolanan, khususnya anak-anak jawa ....? kalau dimasa kecil hidup di kampung jawa tengah dan jawa timur pasti tau lah lagu dolanan lil-ilir, gundul-gundul pacul, cublek-cublek suweng, dll. Mungkin dulu anda justru menyanyikannya setiap hari ? tapi taukah anda siapa yang mengarang lagu-lagu dolanan tersebut? dan apa makna dari lagu tersebut? Pasti banyak di kalangan kita yang belum tahu kalu lagu-lagu tersebut karangan para wali songo, dan belum tahu makna dari lagu-lagu tersebut, padahal dulu kita menyanyikannya setiap hari looo...!
nah disini saya akan berbagi sedikit makna yang terkandung dari lagu-lagu dolanan Gundul-gundul pacul.
gundul gundul pacul cul gembelengan
nyunggi nyunggi wakul kul gembelengan
wakul glempang segane dadi sak latar
makna filosofi lagu tsb adalah
Gundul adalah kepala plonthos (Gundul
tanpa rambut.)
Kepala adalah lambang kehormatan & kemuliaan seseorang.
Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Maka gundul artinya kehormatan
yang tanpa mahkota.
pacul pacul adalah cangkul yaitu alat
petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Pacul adalah lambang kawula
rendah yang kebanyakan adalah petani.
Orang Jawa mengatakan pacul adalah papat kang ucul (empat yang lepas).
Artinya bahwa kemuliaan seseorang akan sangat tergantung empat hal, yaitu :
1.
MATA:
digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.
2.
TELINGA
digunakan untuk mendengar nasehat dan kesusahan rakyatnya.
3.
HIDUNG: digunakan untuk mencium kebaikan.
4.
MULUT:
digunakan untuk berkata- kata yang adil.
Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah
kehormatannya.
Gembelengan gembelengan
artinya besar kepala / sombong.seorang pemimpin hendaknya jangan sombong dengan
kepemimpinanya.
Nyunggi wakul artinya membawa bakul
(tempat nasi) di kepalanya.
ibarat seorang pemimpin yang lupa bahwa dia mengemban amanah dikepalanya.
Wakul adalah simbol kesejahteraan
rakyat. Kekayaan serta, sumberdaya,adalah isinya. Artinya bahwa kepala yang dia
anggap kehormatannya berada sebenarnya masih di bawah bakul milik rakyat.
karena kedudukannya tetap berada di bawah bakul rakyat.
Siapa yang lebih tinggi kedudukannya,pembawa bakul atau pemilik bakul?
Tentu saja pemilik bakul.
Pembawa bakul hanyalah pembantu si pemiliknya. banyak pemimpin yang masih
gembelengan (melenggak lenggokkan kepala dengan sombong dan bermain-main). Akibatnya,Wakul
ngglimpang segane dadi sak latar. Bakul terguling dan nasinya tumpah berserakan
ke mana-mana .
Jika
pemimpin gembelengan, maka sumber daya akan tumpah ke mana- mana. Semua tak
terdistribusi dengan baik. Nasi yang tumpah di tanah tak akan bisa dimakan lagi
karena kotor. Maka gagallah tugasnya mengemban amanah rakyat.
Jadi
Pemimpin Negeri ini coba telusuri dan simak filsafat dan arti tembang anak anak
Jawa ini agar negeri kita bisa menjadi negeri yang selalu dinilai sebagai Tebaran
Mutiara di Katulistiwa. tongkat kayu berubah jadi tanaman serta Lautan adalah
Kolam Susu yang semuanya digunakan untuk Kesejahteraan rakyatnya.
Gundul pacul artinya bahwa seorang
pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa
amanah rakyat.