Diagram
TTT (Time, Temperature, dan Transformation) adalah sebuah gambaran dari
temperatur terhadap waktu logaritma untuk baja paduan dengan komposisi
tertentu. Diagram ini biasanya digunakan untuk menentukan kapan transformasi
mulai dan berakhir pada perlakuan panas yang isothermal (temperatur konstan)
sebelum menjadi campuran Austenit. Ketika Austenit didinginkan secara
perlahan-lahan sampai pada temperature dibawah temperatur kritis, struktur yang
terbentuk ialah Perlit. Semakin meningkat laju pendinginan, suhu transformasi
Perlit akan semakin menurun. Struktur mikro dari materialnya berubah
dengan pasti bersamaan dengan meningkatnya laju pendinginan. Dengan memanaskan
dan mendinginkan sebuah contoh rangkaian,transformasi austenit mungkin dapat
dicatat. Diagram TTT menunjukkan kapan transformasi mulai dan berakhir secara
spesifik dan diagram ini juga menunjukkan berapa persen austenit yang
bertransformasi pada saat suhu yang dibutuhkan tercapai. Peningkatan kekerasan
dapat tercapai melalui kecepatan pendinginan dengan melakukan pendinginan dari
suhu yang dinaikkan seperti pendinginan furnace, pendinginan udara, pendinginan
oli, cairan garam, air biasa, dan air asin.
Semua
elemen paduan, kecuali Co, menggeser hidung kurva TTT/CCT ke arah kanan. Semua
elemen paduan, kecuali Co, menurunkan temperature pembentukan martensite. Sehingga Komposisi elemen paduan
mempengaruhi media kuens (air, oli, udara) yang dipilih untuk mengeraskan baja.
Elemen paduan meningkatkan mampu-keras (hardenability) baja, atau, baja dengan komposisi berbeda
akan memiliki mampu keras berlainan.
Maksud
utama dari proses perlakuan panas terhadap baja adalah agar diperoleh struktur yang diinginkan supaya
cocok dengan penggunaan yang direncanakan.
Struktur tersebut dapat diperkirakan
dengan menerapkan proses
perlakuan panas yang spesifik. Struktur yang diperoleh merupakan hasil dari
proses transformasi dari kondisi sebelumnya (awal). Beberapa proses
transformasi dapat dibaca melalui diagram fasa. Diagram fasa Fe-C dapat digunakan
untuk memperkirakan beberapa
kondisi transformasi tetapi untuk kondisi tidak setimbang tidak dapat
menggunakan diagram fasa. Dengan demikian, untuk setiap kondisi transformasi
lebih baik menggunakan diagram TTT (Time Temperature Transformation). Diagram
ini menghubungkan transformasi austenit terhadap waktu dan temperatur. Nama
lain dari diagram ini adalah diagram S atau diagram C. Melalui diagram ini
dapat dipelajari kelakuan baja pada setiap tahap perlakuan panas. Diagram ini
dapat juga digunakan untuk memperkirakan struktur dan
sifat mekanik dari baja
yang diquench (disepuh) dari temperatur austenitisasinya ke suatu
temperatur dibawah A1.
Pengaruh
laju pendinginan pada transformasi austenit dapat
diuraikan melalui penggunaan diagram TTT untuk jenis baja tertentu. Pada
diagram ini sumbu tegak
menyatakan temperatur sedangkan
sumbu datar menyatakan waktu
yang diplot dalam
skala logaritmik. Diagram ini merupakan ringkasan dari beberapa
jenis struktur mikro yang diperoleh dari rangkaian percobaan
yang dilakukan pada
spesimen yang kecil yang dipanaskan
pada temperature austenitisasinya, kemudian diquench pada temperatur tertentu dibawah
titik eutektoid A1, untuk jangka waktu yang tertentu pula sampai seluruh
austenit bertransformasi. Proses transformasi dari austenit
pada baja yang bersangkutan diamati dan dipelajari dengan menggunakan mikroskop.
Produk
yang diperoleh dari transformasi austenit dapat dikelompokkan kedalam tiga
kelompok. Pada rentang
temperatur antara A1 sampai kira-kira akan terbentuk
perlit. Tetapi perlit
yang terbentuk pada temperatur sekitar 7000C akan lebih
kasar; sedangkan perlit yang terbentuk pada temperatur sekitar 5500C akan lebih
halus. Dibawah temperatur ini, yaitu 4500C akan terbentuk upper bainite dan
pada temperatur sekitar 2500C yaitu sedikit di atas Ms akan terbentuk Iower
banite. Harga kekerasan dari struktur tersebut di atas dapat dibaca pada skala
yang terdapat disebelah kanan kurva.
Pada
diagram TTT; kurva B menyatakan awal dari transformasi austenit, sedangkan
kurva E menyatakan waktu yang diperlukan
untuk
mentransformasikan seluruh austenit. Daerah disebelah kiri kurva B menyatakan perioda Inkubasi dimana transformasi dari austenit belum dimulai. Terlihat bahwa proses transformasi yang paling cepat terjadi pada temperatur sekitar 5500C, dimana awal transformasi dapat berlangsung kurang dari satu detik. Dan dalam waktu 5 detik seluruh fasa austenit sudah bertransformasi. Hal ini menunjukkan bahwa laju pendinginan untuk memperoleh Martensit atau Bainit harus cepat, dan ini hanya terjadi dengan Jalan dicelup ke dalam air (diquench). Perlit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan yang lebih rendah dibanding Perlit yang halus. Hal ini erat kaitannya dengan kelakuan presipitasi sementit dari austenit, Bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan yang lebih rendah dibanding dengan Bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah. Struktur Bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi relatif berbeda dengan struktur bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah.
mentransformasikan seluruh austenit. Daerah disebelah kiri kurva B menyatakan perioda Inkubasi dimana transformasi dari austenit belum dimulai. Terlihat bahwa proses transformasi yang paling cepat terjadi pada temperatur sekitar 5500C, dimana awal transformasi dapat berlangsung kurang dari satu detik. Dan dalam waktu 5 detik seluruh fasa austenit sudah bertransformasi. Hal ini menunjukkan bahwa laju pendinginan untuk memperoleh Martensit atau Bainit harus cepat, dan ini hanya terjadi dengan Jalan dicelup ke dalam air (diquench). Perlit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan yang lebih rendah dibanding Perlit yang halus. Hal ini erat kaitannya dengan kelakuan presipitasi sementit dari austenit, Bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan yang lebih rendah dibanding dengan Bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah. Struktur Bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi relatif berbeda dengan struktur bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah.
Pembentukan
Martensit sangat berbeda dibandingkan dengan Pembentukan perlit atau bainit.
Pembentukan martensit hampir tidak tergantung pada waktu. Sebagai contoh:
Martensit mula terbentuk sekitar 2000C (Ms) dan terus berlanjut sampai
temperatur mencapai 290C yaitu pada saat Martensit mencapai 100% (Mf).
Pembentukan
martensit dikaitkan dengan waktu pada diagram dinyatakan dengan garis
horizontal. Pada 990C hampir 90 % martensit telah terbentuk. Perbandingan ini
tidak berubah terhadap waktu sepanjang temperaturnya dijaga konstan.Pengaruh
laju pendinginan pada transformasi austenit dapat
diuraikan melalui penggunaan diagram TTT untuk jenis baja tertentu dipanaskan pada temperatur
austenisasinya, kemudian diquench
pada temperatur tertentu di abawah titik eutektoid A1 untuk jangka waktu
yang tertentu pula sampai seluruh transformasi austenit. Produk yang diperoleh
dari transformasi austenit dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok. Pada
rentang temperatur antara A1 sampai kira – kira 5500C akan terbentuk perlit.
Tetapi perlit yang terbentuk sekitar 7000C akan lebih kasar, sedangkan perlit
yang terbentuk pada temperatur 5500C akan lebih halus. Pada temperatur sekitar
4500C akan terbentuk upper bainit dan pada temperatur 2500C yaitu sekitar
sedikit di atas Ms akan terbentuk lower bainit. Harga kekerasan dari struktur -
struktur tersebut dapat dibaca pada skala yang terdapat disebelah kanan kurva.
Perlit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi memiliki kekerasan yang
lebih rendah dibanding perlit yang halus. Hal ini erat kaitannya dengan kelakuan
persipitasi sementit dari austenit. Bainit yang terbentuk pada temperatur yang
lebih tinggi memiliki
kekerasan yang lebih
rendah
dibanding dengan bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah. Struktur bainit terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi relatif berbeda dengan struktur bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah.
dibanding dengan bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah. Struktur bainit terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi relatif berbeda dengan struktur bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih rendah.