xmlns:fb='http://www.facebook.com/2008/fbml'> Warung Hikmah: ETIKA YANG HILANG PADA BANGSA INI

22 Jan 2015

ETIKA YANG HILANG PADA BANGSA INI

ETIKA YANG HILANG PADA BANGSA INI



Ketika membicarakan etika dan sopan santun pada anak muda saat ini saya sebagai anak muda merasa sangat bersalah karena bobroknya moral. Kadang saya merasa bingung kenapa bisa demikian. Apakah para orang tua kita juga berperilaku demikian?, toh kenyataannya para orang tua kita lebih ramah, sopan, dan punya etika yamg baik. Walaupun ada yang tidak demikian, tetapi banyak orang dari mancanegara yang mengakui kalau dulu bangsa Indonesia ini bangsa yang ramah dan sopan. Kenapa perilaku seperti ini tidak menurun pada generasi saya ini.
Dulu bangsa ini terkenal dengan rakyatnya yang santun, ramah, dan sederhana. Walaupun banyak anak anak 
yang tidak bisa menempuh pendidikan yang layak dibandingkan dengan zaman sekarang yang begitu mudahnya sekolah, walaupun masih banyak yang belum bisa sekolah bagi rakyat yang ada di pelosok negri. mayoritas zaman ini lebih mudah dalam bersekolah. Sering terdengar cerita dari orang yang lebih tua dari saya kalau orang zaman dulu bisa hidup rukun, jarang terdengar anak muda tawuran, mencuri dan tindakan criminal lainnya. Tidak dengan anak muda saat ini yang begitu memprihatinkan. Memang para pendahulu kita tidak semuanya baik, tetapi kenapa sikap itu tidak menjadi lebih baik pada anak muda saat ini, justru lebih parah.
Anak muda saat ini punya sikap yang berbanding terbalik dengan para pendahulu kita. Bukankah kita sebagai generasi muda saat ini mempunyai pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan para pendahulu kita?. Tetapi kenapa moral anak muda saat ini tidak lebih baik dengan para pendahulu kita?. Apakah pendidikan di negeri ini tidak mengajarkan tentang etika, sopan santun, dan moral.
Sungguh ironis memang dengan moral anak muda saat ini. Anak muda yang keras, yang tidak bisa menempatkan sikap kerasnya itu pada kondisi yang tepat. Anak muda yang senang dengan adanya tawuran yang menggunakandalil solidarity sebagai alasan tawuran. Banyak wanita muda yang menjual harga dirinya pada lelaki hidung belang, yang seharusnya digunakan untuk menuntut ilmu agar bisa hidup lebih baik lagi. Banyak muda mudi pacaran di pinggir jalan tanpa malunya di tonton banyak orang. Begitulah faktanya yang terjadi pada zaman ini, pada anak muda saat ini, yang katanya zaman yang mepunyai peradaban yang baik tetapi tidak menunjukkan orang yang beradab.
Sebagai generasi muda saya tentu merasa sangat bersalah dengan bobroknya moral generasi muda saat ini, karena saya termasuk generasi muda yang harus meneruskan tongkat estafet untuk membangun negeri ini. Di pudak kamilah nasib bangsa ini ditentukan. Memang generasi muda saat ini banyak orang yang pintar, tetapi apakah bisa membangun negeri ini hanya mengandalkan kepaindaian saja tanpa didampingi dengan akhlak yang baik pula. Kalau ada yang bilang itu bisa kenapa negeri ini belum juga bangkit dari keterpurukan, toh para wakil rakyatnya pintar-pintar. Tetapi tidak sebanding dengan akhlaknya. Jadi akhlak sangat berpengaruh dalam membangun negeri ini.
Kadang saya berfikir bagaimana sopan santun dan keramahan negeri ini bisa hilang?. Bukannya system pendidikan saat ini lebih maju?. Apakah ada yang salah dari system pendidikan kita yang hanya mendidik kecerdasan saja tetapi pendidikan sopan santun, keramahan, dan kesederhanaan justru menurun. Padahal keramahan dan kesantunan dari rakyat Indonesia sudah menjadi suatu identitas tersendiri bagi bangsa ini. Kenapa hal yang baik ini justru hilang pada negeri ini.
Sekarang negeri ini terkenal dengan anak mudanya yang gemar tawuran. Nonton bola ujung-ujungnya tawuran. Anak sekolah menengah tawuran dengan sekolah lainnya. Banyak muda-mudi yang seperti kehilangan control dalam bergaul. Kenapa identitas negeri ini yang begitu baik justru berubah menjadi identitas yang demikian?.

Dari sekian banyaknya pemuda di negeri ini tentu masih ada pemuda yang bisa diandalkan, pemuda yang mempunyai etika, sopan santun, dan keramahan. Tentu saya berharap etika negeri ini bisa menjadi lebih baik lagi. Masih banyak generasi penerus negeri ini yang punya akhlak yang baik. Dari para generasi muda inilah saya berharap bisa ikut memperbaiki akhlak  agar negeri ini bisa menjadii lebih baik lagi. Dan saya berharap pemerintah ikut andil dalam mendidik anak negeri bukan hanya mendidik dari segi kecerdasan saja, tetapi bisa mendidik anak negeri ini agar menjadi anak yang beradab, anak yang mempunyai sopan santun, anak yang ramah dan anak yang punya kepribadian sederhana. Agar negeri ini bisa kembali dikenal dengan Negara yang mempunyai rakyat yang ramah,sopan dan negara yang bermartabat.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar