xmlns:fb='http://www.facebook.com/2008/fbml'> Warung Hikmah: LAGU “SLUKU –SLUKU BATHOK”

25 Jan 2015

LAGU “SLUKU –SLUKU BATHOK”




Sluku – sluku batok     (Ghuslu-ghuslu bathnaka)
Batoke ela – elo     (Bathnaka lailaha illallah)
Sri Rama menyang Solo (kutho)     (Sharima yasluka)
Oleh – olehe payung mutho      (Lailaha illallah hayun (wal) mauta)
Mak jentit lolo lobah      (Mandzalik muqarabah)
Wong mati ora obah      (Hayun (wal) mauta innalillah)
Yen obah medeni bocah       (Mahabbatan mahrajuhu taubah)
Yen urip goleko duwit.       (Yasrifu innal khalaqna insana mindhafiq)


Ghuslu-ghuslu bathnaka   (Sucikanlah batinmu)
Bathnaka lailaha illallah  (Batin senantiasa berzikir lailaha illallah)
Sharima yasluka  (Ambillah jalan masuk)
Lailaha illallah hayun (wal) mauta   (Esakan Tuhan selagi hidup (sebelum maut tiba).)
Mandzalik muqarabah  (Siapa yang ingin dekat dengan Allah)
Hayun (wal) mauta innalillah   (Hidup dan mati itu milik Allah)
Mahabbatan mahrajuhu taubah   (Kecintaan menuju pertobatan)
Yasrifu innal khalaqna insana mindhafiq   (Perhatikanlah, manusia itu diciptakan dari apa, ia diciptakan dari air yang memancar.


Lagu sederhana ini karya para wali jaman dulu, Yang begitu luas pemahamannya tentang agama, Yang begitu dalam ungkapan jiwa seninya, Yang begitu peduli pada pendidikan anak negeri, Yang begitu bersemangat sebarkan kebajikan.


Makna yang terkandung di dalam lagu tersebut, Namun perlu kalian ingat bahwa ini hanya pemahaman sebagian kita yang masih dangkal, Suatu saat kelak Mungkin ada yang lebih baik lagi memahami ini.

"Sluku-sluku bathok" Kalimat ini mempunyai beberapa penafsiran, ada yang mengatakan kalau kalimat ini berasal dari bahasa arab "Ghuslu-ghuslu bathnaka", yang artinya mandikanlah batinmu. Maksudnya, kita harus membersihkan batin dulu sebelum membersihkan badan atau raga. Sebab lebih mudah membersihkan badan dibandingkan membersihkan batin atau jiwa. Ada pula yang menafsirkan lain, yaitu berasal dari bahasa arab "usluk-usluk bathnak", yang artinya Jalankanlah batinmu. Maksudnya, kita harus menjalankan batin kita untuk mendekat dengan Allah, tidak hanya raga kita saja yang melakukan sholat atau ibadah lainnya, melainkan batin kita juga, bahkan ke-khyusu'an batin kita inilah yang  mengantarkan kita untu lebih dekat dengan Allah.

"Bathoke ela-elo" Lah sluku-sluku bathoke tadi dengan cara bagaimana? 
Yaitu dengan cara ela-elo. Yakni dengan cara "Batinmu (melantunkan): laa ilaaha illallaah", maksudnya, hati kita harus  senantiasa berdzikir kepada Allah, diwaktu senang apalagi susah, dikala menerima nikmat maupun musibah, sebab setiap persitiwa yang dialami manusia, pasti mengandung hikmah. Allah yang menciptakan kita, dan pastinya Dia juga yang mengerti kita. Tiada sandaran selain kepadaNya, sandaran dalam berfikir, bermain, bekerja, berkarya, dan semua aktifitas keseharian kita.

"Si Rama menyang Solo" Siram (mandilah, bersuci) menyang (menuju) Solo (Sholat). Mandilah, bersucilah, kemudian kerjakanlah shalat. Maksudnya, sebelum kita mengerjakan sholat ataupun ibadah yang lainnya, kita harus siram, mandi, atau mensucikan diri dari hadas ataupun kotoran lahir-batin, karena Gusti Allah itu Maha Suci, dan sangatlah tidak sopan kalau kita menemuiNya dalam kedaan tidak bersih dan tidak suci. Jagalah sholat mulai sekarang, jaga sholat jangan sampai lupa, jaga sholat walau dalam kondisi lelah, capek, senang, sedih, bermain atau menyendiri, sebab sholat akan menjaga kita dari kesalahan, dari kesesatan jalan yang kita tempuh nanti. Ingatlah, maka kelak kalian akan menemukan "sirru maa yashilu", yaitu rahasia kenapa kita hidup di dunia ini, rahasia ibadah, rahasia segala ciptaan Allah, dan rahasia kalimat Laa ilaaha illallah.

"Oleh-olehe payung mutho" Namun menjaga sholat saja belum cukup, kita juga harus mengucap "oleh-olehe payung mutho", yaitu mengucapkan "laa ilaaha illallah hayyun mauta". Maksudnya, kita harus senantiasa melanggengkan dzikir kepada Allah mumpung masih hidup, bertaubat sebelum datangnya maut. Ingat, manusia hidup di alam dunia tidak sekedar memburu kepentingan duniawi saja, tetapi harus seimbang dengan urusan-urusan ukhrowi.

"Pak jenthit lolo lobah" Maka dari itu, "fajaddid allaila lubbah", yaitu perbaruilah (imanmu dengan ucapan laa ilaaha illallaah) pada malam ini, yaitu pada tengah (malam)Nya. Perbaruilah iman dengan memperbanyak dzikir, sujud, wirid kepadaNya, terutama dalam waktu-waktu sepertiga malam. Karena harus kita ingat, "Pak jenthit lolo lobah" (kematian itu datangnya tiba-tiba), tak ada yang tahu. Tak bisa dimajukan atau dimundurkan walau sesaat. Sehingga saat kita hidup, kita harus senantiasa bersiap dan waspada. Selalu mengumpulkan amal kebaikan sebagai bekal untuk dibawa mati.

"Wong mati ora obah Yen obah medeni bocah" Dan saat kematian sudah datang, semua sudah terlambat. Kesempatan beramal hilang. Banyak ingin minta dihidupkan tapi Allah tidak mengijinkan. Jika mayat hidup lagi maka bentuknya menakutkan dan mudharatnya akan lebih besar. Coba byangkan, bagaimana seandainya ada mayat hidup? pasti kita takut kan?

"Yen urip golekko dhuwit" Maka dari itu, kesempatan terbaik untuk berkarya dan beramal adalah saat ini. Saat kita masih hidup. ingin kaya, ingin membantu orang lain, ingin membahagiakan orang tua? sekaranglah saatnya. Ketika uang dan harta benda masih bisa menyumbang bagi tegaknya agama Allah. Sebelum terlambat, sebelum segala pintu kesempatan tertutup.

Mudah-mudahan kelak kita semua bisa menerapkan dan mengamalkan makna dari syair di dalam lagu “SLUKU-SLUKU BATHOK” ini.Amien..............
Bukan hanya untuk sekedar lagu dolanan, akan tetapi merupakan keadaan yang harus dilakukan setiap manusia di bumi agar selalu dekat dengan Allah SWT.




Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar