Asal mula arti haji menurut lughah atau
arti bahasa (etimologi) adalah “al-qashdu” atau “menyengaja”. Sedangkan arti
haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi
Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang
tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang
ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.
Adapun umrah menurut bahasa bermakna
‘ziarah’. Sedangkan menurut syara’ umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan
tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau
menggunting rambut dengan cara tertentu dan dapat dilaksanakan setiap waktu.
Allah SWT telah menjadikan baitullah
suatu tempat yang dituju manusia pada setiap tahun.
Allah SWT berfirman :
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً
لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ
السُّجُودِ
"Dan
(ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i´tikaf, yang
ruku´ dan yang sujud". (Al-baqarah :125)
Baitullah adalah suatu tempat yang
didatangi manusia pada setiap tahun. Lazimnya mereka yang sudah pernah
mengunjungi Baitullah, timbul keinginannya untuk kembali lagi yang kedua
kalinya.
Maka makna Hajjul baiti menurut
syara’ ialah : mengunjungi baitullah dengan sifat yang tertentu, di waktu yang
tertentu, disertai dengan perbuatan-perbuatan yang tertentu pula.