![]() |
A. Pengertian Die Casting
Die Casting Mechine merupakan suatu mesin produksi pencetak
produk casting dalam Pengecoran logam alumunium. Pengertian casting
sendiri yaitu: proses pencetakan logam ( dari logam cair menjadi bentuk produk
padat ) dengan tekanan. Adapun macam/jenis proses casting sendiri terbagi
menjadi 2, yaitu:
1. Low Pressure Die Casting (LPDC) : Yaitu proses casting dengan menggunakan tekanan rendah. Biasa di pakai
dalam Gravity Casting, yaitu proses pencetakannya memanfaatkan gaya gravitasi.
2. High Pressure Die Casting (HPDC) : Yaitu proses casting dengan menggunakan tekanan tinggi. Dalam proses pencetakannnya
di butuhkan tekanan yang relatif tinggi untuk menghasilkan sebuah produk casting.
Khususnya dalam tekhnologi Die Casting proses pencetakan memakai
sebuah cetakan atau MOLD yang mempunyai tingkat presisi yang tinggi, sehingga
proses pencetakannya dapat dilakukan berulang-ulang dengan hasil produk
yang sama dalam bentuk maupun ukurannya.
B. Pengertian Die
Casting HPDC
HPDC (High Pressure Die Casting) Yaitu proses casting dengan menggunakan
tekanan tinggi. Dalam
proses pencetakannnya di butuhkan tekanan yang relatif tinggi untuk
menghasilkan sebuah produk casting. Khususnya dalam tekhnologi Die
Casting proses pencetakan memakai sebuah cetakan atau MOLD yang
mempunyai tingkat presisi yang tinggi, sehingga proses pencetakannya dapat
dilakukan berulang-ulang dengan hasil produk yang sama dalam bentuk
maupun ukurannya.
Metode HPDC merupakan metode
penuangan yang paling modern yang dapat menghasilkan bagian yang equivalent dengan produk permesinan.
Prinsip dasat metode ini adalah pemberian tekanan pada logam cair sehingga
masuk kedalam rongga cetak. Dies
dipasang pada plat dasar mesin yang dapat ditutup dan dibuka dengan mudah.
Untuk membuat produk diperlukan cetakan tetap terbuat dari logam yang terdiri
dari bagian dasar (cetakan tangkup). Cetakan ini dipasang pada mekanis
penggerak cetakan pada mesin (die closing
unit) yang terdiri dari bagian tetap dan bagian bergerak. Adanya bagian
tetap dipasang belahan cetakan yang akan berhubungan dengan silinder pengisi cairan.
Pada bagian bergerak dipasang belahan cetakan yang mempunyai bagian enjector. Silinder pengisi logam cair disemprotkan kedalam cetakan yang
tertutup. (Surdia, 1995)
Proses High Pressure Die
Casting (HPDC),
dewasa ini telah banyak di gunakan oleh produsen otomotif dalam proses
pembuatan produk nya. Prinsip kerja HPDC
adalah dengan menuangkan setangkup cairan Al ke lubang sleeve kemudian dengan
tekanan hidrolis ditekan ke dalam rongga cetakan (die ). Dengan adanya tekanan
yang tinggi diberikan dalam proses injeksi nya, maka diharapkan problem keropos
dan uncomplete reject dapat diatasi. Disamping itu, teknologi ini dirasakan
sangat produktif untuk pembuatan part atau komponen yang terbuat dari Alumunium
untuk produksi massal. Perkembangan dunia otomotif, baik di Indonesia dan
banyak negara-negara lain sangat berkembang dengan cepat. Oleh sebab itu,
kebutuhan akan produk ataupun komponen/part sangat tinggi dirasakan. Dan tentu
saja hal itu membawa keuntungan bagi die caster yang ada dalam industri
manufaktur. Namun, penggunaan mesin HPDC sekarang ini juga telah banyak
dimanfaatkan untuk pembuatan produk seperti peralatan rumah, elektrikal
equipment, agroindustri, dan produk teknik lainnya. Tentu saja pertimbangan
quantity menjadi faktor yang besar dalam menentukan teknolgi suatu proses. HPDC adalah salah satu
teknologi proses casting yang sangat mempertimbangkan jumlah produksi yang
massal. Jenis mesin casting pressure ini telah banyak berkembang di negara asia
khususnya jepang, dan china. HPDC
yang banyak beredar di industri biasanya D/C 135 ton; 250 ton; 350 ton; 500 ton;
650 ton; 800 ton; 900 ton; 1500 ton; dan 2500 ton. Kapasitas mesin atau tonase
lebih mempertimbangkan ke arah berat
casting( casting weight ).
Teknik ini
dilakukan dengan menginjeksi logam cair dengan tekanan kedalam cetakan logam.
Prinsip HPDC adalah mendorong logam cair pada shot tube ke dalam cetakan
dengan tekanan, tekanan ini dapat mencapai 100 MPa. Tabel 2.6 menunjukkan
tekanan yang digunakan untuk beberapa jenis part (Brown, 1999).
Tabel 2.6
Pedoman angka untuk pengecoran bertekanan
Tekanan saat pengecoran (bar)
|
|||
Al dan Mg
|
Zn
|
Brass
|
|
Komponen
standar
|
hingga 400
|
100-200
|
300-400
|
Komponen
teknik
|
400-600
|
200-300
|
400-500
|
Komponen
dengan kontrol tekanan ketat
|
800-1000
|
250-400
|
800-1000
|
Komponen
dengan kromium plating
|
220-250
|
Cetakan atau perkakas die casting
dibuat dari paduan tool steel terdiri dari dua bagian, fixed die half
atau cover half, dan ejector die half, untuk mengeluarkan benda
cor. Cetakan modern mempunyai penggerak luncur, inti atau potongan-potongan
untuk membuat lubang, ulir dan bentuk lain yang diinginkan dalam pengecoran.
Lubang saluran turun pada fixed die half merupakan tempat lewatnya logam
cair sebelum memasuki cetakan dan mengisi rongga cetakan. Ejector half
biasanya terdiri dari saluran dan pintu masuk (inlet) yang mengalirkan logam
cair ke rongga cetakan. Pin pengunci berfungsi untuk mengamankan kedua bagian,
membantu dalam mengeluarkan benda cor, dan membuka cairan pendingin dan
pelumas.
Mesin HPDC ada dua jenis yaitu:
1. Mesin
HPDC Hot Chamber
Mesin HPDC hot chamber dapat beroperasi dengan
cepat dengan waktu siklus bervariasi dari kurang dari satu detik (untuk berat
komponen kurang dari beberapa gram) hingga 30 detik (untuk komponen dengan
berat beberapa kilogram). Mesin ini digunakan untuk bahan yang mempunyai titik
leleh yang rendah, seperti timah dan plastic. Dimana proses peleburan bahan
baku dilakukan pada satu mesin.
Gambar
2.15 Skema mesin pengecoran Hot chamber
2. Mesin
HPDC Cold Chamber
Mesin ini khusus
digunakan untuk komponen die casting yang menggunakan perunggu dan
paduan aluminium. Mesin ini digunakan untuk bahan yang mempunyai titik leleh
yang tinggi, seperti perunggu dan alumunium. Dimana proses peleburan bahan baku
di lakukan secara terpisah yaitu di lakukan pada mesin melting.
Gambar
2.16 Skema mesin pengecoran cold chamber
Gambar 2.16 menunjukkan sebuah
ilustrasi mesin cold chamber, sistem injeksi logam hanya dalam waktu
singkat bersentuhan dengan logam cair. Logam cair dituang dengan menggunakan
ladel (sendok) ke shot sleeve untuk setiap siklusnya. Saluran die
dan ujung piston disemprot dengan dengan oli atau pendingin agar terlindungi.
Perlakuan ini memperpanjang umur bahan die dan mengurangi adhesi pada
pembekuan komponen.
C. Bagian-Bagian Penting Mesin Die Casting HPDC
1. Toggle Link Unit
Merupakan
satu sistem pengunci dimana fungsinya adalah untuk merapatkan 2 bagian dies saat
die closing agar proses pencetakan berlangsung sempurna dan tidak ada
pressur yang keluar atau flash. Efek mekanik dari toggle link akan menghasilkan
daya kunci ( locking force ) dan gaya torsi pada ke empat Tie Bar. Toggle ling
sitem ini mempunyai beberapa kelebihan di banding sitem pengunci lainnya,
antara lain:
a) Menghemat
pressur Hidrolik yang di butuhkan untuk proses Die Close, sehingga akan
meringankan beban pompa Hidrolik.
b) Dengan memakai
sitem ini, tidak terlalu dibutuhkan Cyl Hydrolik yang terlalu besar sehingga
akan mengurangi bobot dari mesin.
c) Mudah dalam
perawatan
2. DieMold
Adalah cetakan atau tempat cavity / rongga cetak dari bentuk produk yang di buat. Dalam setiap proses dari part yang berbeda akan dibutuhkan cetakan (dies) yang berbeda, sehingga memungkinkan dalam satu mesin casting bisa memproduksi macam-macam part yang berbeda / multi part.
Adalah cetakan atau tempat cavity / rongga cetak dari bentuk produk yang di buat. Dalam setiap proses dari part yang berbeda akan dibutuhkan cetakan (dies) yang berbeda, sehingga memungkinkan dalam satu mesin casting bisa memproduksi macam-macam part yang berbeda / multi part.
Pada HPDC
terdapat empat jenis die:
a) Single cavity untuk produksi satu komponen.
b) Multiple cavity untuk produksi
sejumlah komponen yang identik.
c) Unit die untuk
produksi komponen dengan bentuk yang berbeda pada satu waktu.
Gambar a. Single cavity; b. Multiple cavity;
c. Unit die
Bagian-bagian
Die Mold:
a) Fix Die
adalah
bagian dies yang menempel pada sisi fixed plate ( sisi yg tidak bergerak ).
Pada bagian dies ini terdapat lubang di bawahnya ( LINER SPRUE ) untuk
memasukan alumunium cair kedalam cavity / rongga cetak.
b) Move Die
adalah
bagian dies yang menempel pada sisi moved plate ( sisi yang bergerak ). Pada
bagian ini terdapat injector pin yang berfungsi untuk mendorong part / produk
pada cavity saat pelepasan
Dies / cetakan
mempunyai komponen yang sangat penting dalam mesin die casting HPDC,
diantaranya yaitu:
a) Core
ada dua macam
core pada dies
1) Core Hydrolik, Core tersebut bergeser dengan
menggunakan tekanan Hydrolik pada cylinder Hydrolik yang berdiri independen
untuk tiap – tiap corenya.
2) Angel Core, Core tersebut bergeser hanya pada
saat dies close dan open efek mekanis yang di timbulkan oleh tautan antara core
dan angel pin yang terdapat pada fix die yang diposisikan pada kemiringan sudut
tertentu. Angel pin biasanya di pakai untuk memperingan beban pompa hydrolik
atau di pandang beban yang di butuhkan untuk menggerakan core yang tidal
terlalu besar / berat.
b) Pin Insert
Pin
Insert digunakan untuk membuat cetakan lubang pada part yang berbentuk sejajar
dengan plunyer
c) Pin Ejektor
Pin
Ejektor digunakan untuk mendorong part / mengeluarkan part dari cetakan setelah
dies membuka.
d) Central cooling
Berguna untuk masuknya air
pendingin dan tempat pencabangan pendingin dies.
e) Mould Base
Adalah tempat dipasangnya
cavity dies
f) Over
Flow
dibuat
untuk mencegah terjadinya keropos pada part dan tempat pembuangan kotoran
alumunium
g) Runner Gate
Adalah jalan masuknya alumunium saat
proses injection menuju profil part.
h) Sprue Bush
Adalah jalan masuknya alumunium saat
proses injection menuju runner gate.
3. Injection Unit
untuk
menghasilkan part yang sempurna didalam cetakan / rongga cetak di butuhkan
pressur yang relatif besar . Pressur tersebut dihasilkan oleh pompa plunger ( Plunger
Tip dan Plunger Sleeve) yang di gerakan oleh tenaga Hidrolik pada Plunger Rod
Cylinder yang terhubung dengan Hidrolik Pump, Piston Intensify dan Accumulator
Tank.
4. Holding Funace
Tempat
alumunium cair setelah suply dari melting furnace dengan kapasitas yang
terbatas pada tiap – tiap mesin. Suhu di holding furnace ini di atur antara 640o
~ 660o C, untuk menjaga kestabilan suhu holding furnace tersebut
kondisinya harus tertutup rapat. Dan bahan pemanasnya memanfaatkan heater
listrik.
5. Ladle
Adalah
alat untuk menngambil alumunium cair pada Holding Furnace dan menuangkannya
pada lubang Plunyer untuk diinjeksi.
6. Spray
Adalah
alat unuk menyemprotkan / menspray Die Lubricant ke permuaan cetakan.
Gambar Spray Pada Mesin Die Casting
HPDC
7. Die Lube Auto
Mixing
Adalah
Alat / tempat penapung Die Lube sebelum dispraykan ke dies. Auto Mixing ini
secara otomatis bisa member kode pada operator apabila die lube habis dengan
alarm.
D. Proses Die Casting HPDC
Terdapat
beberapa tahapan pada proses casting di die casting mesin
1. Spraying
Adalah proses pemberian / pengkabutan larutan lubricant pada
permukaan cavity / cetakan agar mendingingkan, melumasi sekaligus memberikan
lapisan silikon tipis pada permukaan cavity / cetakan sehingga memungkinkan
hasil produk lepas dari cetakan (mold) tanpa ada bagian yang menempel,
tertinggal pada cavity / cetakan. Lubricant yang di spray mengandung campuran
lubricant, air, dan angin. Dimana pencampuran terjadi di Die Lube Auto Mixing Macine.
2. Die Close
Proses perapatan / penutupan Dies ( Move Die dan Fix Die )
3. Injection
Proses masuknya alumunium cair kedalam cavity / rongga
cetak, melalui plunger sleeve dengan proses 2 tahapan kecepatan.
a) Slow speed
Plunger Tip maju untuk melakukan penekanan dengan dengan
kecepatan rendah. Hal ini di maksudkan untuk menghindari turbulansi / beriaknya
alumunium cair di dalam di dalam plunger sleeve akibat gaya dorong yang tiba-
tiba. Pergerakan slow speed sendiri berakhir pada saat sampainya alumunium cair
pada daerah sekitar gate di cavity dan dilanjutkan pada tahapan fast speed.
b) Fast Speed
Pada akhir slow speed Plunger Tip maju dengan kecepatan
penuh untuk mengalirkan molten atau alumunium cair kedalam cavity sehingga
seluruh rongga cetak terisi penuh. Efek dari High Speed akan menghasilkan
tekanan yang di butuhkan dalam proses pembentukan part pada cetakan.
Dalam proses injection plunger rod akan terus bergesekan
dengan plunger sleeve, untuk mengurangi dampak gesekan yang dapat menyebabkan
ke ausan pada kedua bagian tersebut, maka dibutuhkan pelumasan. Untuk itu
dipakai Tip Lubricant sebagai pelumas agar Plunger Tip dapat bergerak lancar (
smooth ) pada saat proses injection. Tetapi bila pelumas Tip lubricant
terlalu banyak kadang kala akan berpengaruh buruk pada qualitas part karena
dapat memungkinkan Tip lubricant masuk kedalam cavity sehingga menghasilkan
produk yang cacat ( NG ) begitu juga jika terlalu sedikit injection akan seret
/ tertahan dan produk pun akan cacat selain itu juga akan mempengaruhi life
time Plunger Tip dan Plunger Sleeve.
4.
Intensifikasi
Pada akhir proses fast speed akan
timbul gaya balik akibat benturan pada akhir prosesnya. Untuk mengantisipasi
hal tersebut di butuhkan kembali tekanan yang lebih besar untuk menjaga
kestabilan presure pada cavity dan mencegah gaya balik tersebut, sehingga part
dapat terbentuk sempurna. Proses tersebut dinamakan proses intensifikasi yaitu
proses penekanan oleh piston intensifikasi yang terhubung dengan Tangki
Accumulator . Untuk menjaga kestabilan tekanan pada tangki accumulator
menggunakan N2 (Nitrogen gas) yang mempunyai sifat stabil pada tekanan.
5.
Die Open
Mundur nya Cyl Hydrolik pada toggle
link yang akan membuka dies dan akan di ikuti oleh injection forward untuk
mendorong biskuit agar tetap menempel pada die move.
6.
Ejection ( Ejector In )
Proses pelepasan part dari die move
oleh dorongan dari ejector pin yang terangkai pada sebuah ejector plate dan di
gerakan oleh cyl hidrolik.Setelah Ejector ini untuk mendorong part dengan
waktu yang telah di setting, maka Ejector akan masuk kembali ( Ejektor
out ) dan di barengi dengan injection Backward setelah Injection Backward End,
Nozzle Tip Lup yang terangkai pada lengan ayunnya akan masuk dan menyemprotkan
lubricant ( pelumas ) pada permukaan Plunger Tip dan sekitarnya dan siap untuk
proses Injection selanjutnya.
Proses – proses tersebut diatur
sedemikian rupa secara berkesinambungan, dalam sebuah parameter casting yang di
atur berdasarkan hasil perhitungan dan uji coba untuk menghasilkan kualitas
casting yang sempurna. Parameter tersebut tersimpan dalam sebuah komputer data SEMU (
Shot End Master Unit ).
Item – item yang terdapat pada setting parameter tersebut, saling menunjang dan
sangat berpengaruh pada cycle, speed, pressur, dan temperatur dies.
Sehingga untuk masing – masing part / dies yang berbeda, di perlukan juga
parameter yang berbeda sesuai kebutuhan.
E. Spesifikasi Reject
Casting HPDC
Untuk menghasilkan part yang bagus
banyak hal yang perlu di perhatikan. Jika mengabaikan maka kemungkinan besar
akan berpengaruh pada hasil part reject. Dimana jenis-jenis reject padamesin
die casting yaitu: Flow line ,flow mark, Misrun(bergaris), Bercak hitam, Kulit
Jeruk, Over Heat, Blister Bumps(Bisul), Crack Produk,Die Crack, Under Cut, Benkok
Ejector, Dentet,Gate Gompal, dan Porosity on gate.
1. Flow line/Flow
Mark/Misrun
Adalah Pola aliran selama pengisian
terjadi hanya pada permukaan tipis. Pengatasanya bisa dihilangkan denagan
proses buffing cold laps tingkat rendah.
Cara identifiksi
Ø Di check dengan mata telanjang
(tanpa Alat bantu)
Ø Ratakan permuakaan dies
kemungkinan penyebab:
v Temperatur Molten die rendah dibawah
standart
v Temperatur die rendah
v Die lube berlebihan
v Fast speed (fase II)terlalu rendah
v Aliran tergangu /tidak beraturan
setelah gate
2. Bercak Hitam
Adalah permukaan produk Casting
menunjukan adanya warna hitam. Cara identifikasinya:
Ø Inspeksi dengan mata telanjang
(tanpa alat bantu)
Kemungkinan penyebab:
v Ada sisa air spray di cavity
die/permukaan die tidak bersih dari air.
v Kebocoran pada cavity die
v Kebocoran pada sleeve die
v Kebocoran pada pada plunger tip.
3. Kulit Jeruk
Adalah Visual permukaan part yang
berlubang kecil-kecil Jeruk. Cara identifikasinya:
Ø Inspeksi dengan mata telanjang
(tanpa alat bantu)
Kemungkinan penyebab:
v Settingan FSSP terlalu maju
v Biskuit terlalu tebal
4. Over Heat
Adalah Cacat pada permukaan
part/area lainya/Penempelan dari material produk ke permukaan dies. Cara
identifikasinya:
Ø Inspeksi dengan mata telanjang
(tanpa alat bantu)
Kemungkinan penyebab:
v Pada daerah tersebut tidak terkena
spray
v pada daerah tersebut cooling
tersumbat (mampet) atau tidak ada.
v Tempratur dies tinggi.
5. Blister/ Bumps
(bisul)
Adalah Gelombang/ Tonjolan kecil
pada permukaan produk casting. Blister tersebut sebagai hasil pengelembungan
gas yang terjebak pada permukaan produk casting .Tingginya tekanan gas terjebak
tersebut serta dikombinasikan nasih rendahnya kekuatan produk casting karena
masih panas akan menghasilakan perubahan bentuk padalapisan itpis anatara
lubang gas terjebak dengan produk casting. Cara identifikasinya:
Ø Inspeksi dengan mata telanjang
(tanpa alat bantu)
Kemungkinan penyebab:
v Cooling time rendah (cepat)
v Cycle time cepat
v Temperatur Die tinggi
v Molten tidak di degasser.
6. Crack Product,
Die Crack
Crack Product Adalah retak yang
terjadi pada product casting. Die Crack Adalah Retak pada die sehingga di
product timbul cacat. Cara identifikasinya:
Ø Inspeksi dengan mata telanjang
(tanpa alat bantu)
Kemungkinan penyebab:
v Temperatur terlalu tinggi
v Die cacat
v Mechanical Crack
7. Under Cut/
Baret
Adalah goresan /baret pada permukaan
produk casting akibat dari langkah buka dies dan saat ejector maju. Cara
identifikasinya:
Ø Inspeksi dengan mata telanjang
(tanpa alat bantu)
Ø Pengukuran kekerasan permukaaan.
Kemungkinan penyebab:
v Temperatur terlalu tinggi
v Cavity Die cacat akibat die erosi
v Metal presure terlalu tinggi
v Campuran die lube sedikit
v Kandungan unsur (FE)molten Rendah.
8. Dimensi
(bengkok)
Adalah ukuran tidak sesuai dengan
ukuran yang di kehendaki (tidak sesuai dengan standart). Cara identifikasinya:
Ø Pengukuran dimensi
Kemungkinan penyebab:
v Dimensi cavity tidak bagus (NG)
v Penyusutan
v Pengaruh Muncrattan (Flash) pada
parting line
v akibat erosi
v Kerataan die tidak sempurna
9. Ejector mark(
plus atau minus)
Adalah Ejector pin menyentuh
permukaan part baik menonjol atau amblas. Cara identifikasinya:
Ø Visual
Kemungkinan penyebab:
v Ejector terlalu panjang
v Ejector terlalu pendek
v Temperatur tidak konstan.
10. Triming
(Dentet,Gate gompal)
Adalah Kesalahan dalam penanganan
product seperti terbentur pada saat triming gompal pada saat triming dan
sebagainya. Cara identifikasinya:
Ø Inspeksi dengan mata telanjang
(tanpa alat bantu)
Kemungkinan penyebab:
v Cara triming yang salah
v Bentuk gate kurang baik
v Temperatur tidak konstan.
11. Inclusion/
Hardspot/Porosity on gate
Adalah Perubahan susunan komposisi
dalam struktur atau komposisi kimia.Biasanya disebabkan karena Oxide atau
kotoran lain partikel non logam dan flux. Cara identifikasinya:
Ø Visual setelah triming.
Ø Penelitian pada permukaan exgate.
Kemungkinan penyebab:
v Terdapat kotoran di molten/terbawa
saat proses cleaning dan pengadukan
v Fluxing terlau banyak.
Die Casting memiliki keuntungan dan kerugian
yang dapat dilihat sebagai berikut :
Keuntungan :
1.
Dapat
membuat benda berdinding tipis dan berukuran presisi
2. Kualitas permukaan yang baik
3. Ukuran yang berlebihan dapat
dihindarkan
4. Waktu proses yang sangat singkat
5. Menghasilkan kecepatan alir yang
tinggi
6. Dapat menghasilkan product masal
dengan ukuran yang sama dengan cepat
Kerugian :
1. Biaya operasional lebih tinggi
2. Harga mesin lebih mahal
3. Material yang terbuang lebih banyak
karena adanya biscuit dan dengan demikian akan lebih banyak material kelas dua
(return material)
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan
memperhatikan proses mesin
die casting HPDC membuat kita mudah untuk mengoperasikanya.
Berdasarkan
praktek yang telah saya lakukan, Banyak sekali kendala yang di hadapi untuk
menghasilkan part yang baik, maka dari itu harus mengetahui penyebab
penyimpangan kualitas pada part, sehingga dapat menghasilkan part yang baik.
B.
Saran
Pada saat melakukan pencetakan harus menggunakan alat
pelindung diri, agar dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Untuk
mengurangi hasil part yang reject, operator harus sering memperhatikan kondisi
Die Lube, karena paling banyak penyebab reject dari die lube.
Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.
BalasHapusOli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.
Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.
Mobile : 0813-1084-9918
Whatsapp : 0813-1084-9918
name : Tommy. K
Email1 : tommy.transcal@gmail.com
Ijin salin pdf om narukha
BalasHapus